Posisi Anak Bagi Para Orangtua (3)

Bismillahirrohmannirrohim. Assalamu`alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh…

Allahu Akbar. Allahu Akbar. Allahu Akbar. La ilahaillallahu Allahu Akbar. Allahu Akbar Walillahilham.. Happy Idul Adha temen-temen semuanya!!! Walaupun sudah beberapa hari yang lalu, tapi gak papalah.. Karena masih suasana Adul Adha. Buktinya di jalanan masih banyak para embek-embek yang dipajang. Hhehehe… 😀 Woke, deh. Hari ini kita langsung aja yuuk.. Bahasan hari ini masih tentang posisi anak bagi para orangtua.

Anak Sebagai Cobaan, Fitnah, Atau Bahkan Musuh Bagi Para Orangtua (3)

Saya awali dengan sebuah kisah beberapa ribu tahun yang lalu. Suatu ketika Ummu al Fadhl menggendong anaknya dan kemudian Rasulullah SAW memintanya. Saat digendong oleh Rasulullah SAW, tiba-tiba anak tersebut pipis di dada beliau. Melihat hal itu, Ummu al Fadhl segera mengambil bayinya secara kasar. Rasulullah SAW pun menegur dengan keras pada Ummu al Fadhl. “Pakaian yang kotor ini dapat dengan mudah dibersihkan oleh air. Tetapi apakah yang sanggup menghilangkan kekeruhan jiwa anak ini akibat renggutanmu yang kasar?”

Gak tau kenapa saya sangat jatuh cinta pada kisah ini. Dan lebih-lebih saya semakin jatuh cinta pada Rasulullah SAW. Dan setiap saya selesai membaca kisah-kisah tentang Rasulullah SAW pada anak-anak, saya selalu ngelamun terus berkhayal di masa depan nanti anak-anak saya memiliki ayah seperti beliau. Hhhiihiii.. ngayalnya kejauhan emang ya. Tapi gak papa.. Namanya juga ngayal plus berdo`a. Namanya juga angan-angan. Oke,, Oke,, ada maksud apakah dibalik saya menuliskan kisah di atas?

Dalam kehidupan sekarang, mungkin kita sering menemui sesosok orangtua yang seperti Ummu al Fadhl. Saya yakin, latar belakang beliau melakukan hal tersebut adalah baik. Memberikan pengajaran pada si anak untuk menghormati orang lain, untuk bersikap sopan pada orang lain, dan seterusnya. Kalo` menurut saya, niatnya sudah bener, tapi caranya nih yang masih salah. Ibarat kata itu, kurang sejenggal lagi menuju perfect. Naahh, ini yang kebanyakan masih dilakukan oleh sebagian besar para orangtua sekarang.

Jadi gak salah kalo` kemudian ada firman Allah SWT yang bunyinya :

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka. Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan atau fitnah (bagimu). Di sisi Allah lah pahala yang besar.” (Q.S. At Taghabun:14-15)

Loh? Loh? Kok bisa jadi musuh? Atau bahkan fitnah? Hohoo.. tenang dulu, temen.. Kalo` kata U. Yusuf Mansyur.. Kalem… Hhehehee.. Hampir setiap buku yang saya baca yang menjelaskan tentang ayat ini mengatakan bahwa musuh atau fitnah disini maksudnya adalah anak-anak bisa menjadikan orangtuanya menjauh dari ajaran yang diperintahkan Allah SWT. Atau melakukan amalan yang tidak dikehendaki oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Dari kisah tersebut, sangat jelas sekali bahwa Rasulullah SAW memerintahkan untuk berperilaku lemah lembut kepada anak-anak. Nah! Kalo` orangtua tidak melakukan hal tersebut, berarti orangtua menjadi musuh Allah SWT dan RasulNya. Karena telah melanggar aturan Allah SWT. Nah mirisnya, banyak orangtua yang masih bersikap seperti itu. Terbukti dari Allah yang sampai menuliskan  mengenai hal ini lebih dari satu kali dalam Al Qur`an. Itu artinya hal ini sangat serius Allah SWT perintahkan pada para orangtua.

“Ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah pahala yang besar.” (Q.S. Al Anfal:28)

Tuhh! Sampai dua kali Allah SWT ingetin para orangtua lewat Al Qur`an. Kita kembali pada kisah Rasulullah SAW di atas. Dari kisah tersebut, kita juga bisa mendapatkan hikmah bahwa semuanya tidak hanya berhenti pada niat baik. Tapi juga harus diteruskan pada action kita yang baik. Walaupun, kalo` kita niat baik aja itu udah ada catetan pahala sendiri buat kita. Kalo` gitu, coba bayangin kalo` actionnya pun juga baik. Pasti pahala lebih besar lagi yang kita dapet. Nahh tuuhh.. Apalagi yang mesti diragukan sekarang? Haayyooo…

Inti dari semua inti tulisan kali ini adalah Anak adalah Sebagai cobaan yang apabila orangtua dapat melewati dengan baik cobaan tersebut, maka surga akan menyambut. Karena Allah sudah jelas mengatakan di akhir ayat Al Qur`an mengenai anak sebagai cobaan bahwa “..Sesungguhnya di sisi Allah pahala yang baik”. Jadi Allah SWT menjanjikan pahala yang baik dan bahkan mendapatkan surga bagi para orangtua yang berhasil melalui cobaan ini dengan baik. Manntaaapppp!! Sedep banget janji Allah ini! Okee.. dan caranya bagaimana untuk melalui cobaan ini dengan baik? Kalo` menurut saya, seperti dalam dunia psikologi katakan, “Children See, Children Do”. Agar anak menjadi baik, maka di depan anak berbuat baiklah. Dan semua berawal dari niat baik yang diteruskan kepada action yang baik.
 And The Last, Semoga tulisan saya hari ini bermanfaat bagi temen-temen semua. Happy Reading and Let`s Learn together. 🙂

Still and Always Learn, @Q_Qee

2 respons untuk ‘Posisi Anak Bagi Para Orangtua (3)

Tinggalkan komentar