Posisi Anak Bagi Para Orangtua (4)

Bismillahhirrohmannirrohim. Assalamu`alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh…

Kabar baikkah temen-temen semua? Semoga sehat deh,ya.. Jangan kayak saya. Sekarang saya lagi flu berat. Kemarin seharian full bedrest. Menurut saya, ya.. flu itu penyakit kecil yang efeknya cukup besar. Kenapa saya sebut kecil, karena pasti semua orang pernah sakit flu dan kebanyakan pasti lebih dari satu kali flu itu mampir dalam hidupnya. Tapi, sebenernya ini penyakit besar loh.. efeknya pun besar. Karena cuman gara-gara flu, kita juga bisa kena demam, hidung tersumbat yang akhirnya susah nafas yang akhirnya mungkin berbuntut susah tidur, belum lagi sakit kepala atau migrain, tenggorokan juga rasanya sakit atau pengen nggaruukk aja rasanya. Tuuhh.. jadi banyak kan efeknya. Final efeknya nih, konsentrasi pada aktivitas harian kita agak buyar jadinya dehh… Ya udahlah,ya.. sebenernya biar terhindar dari flu itu gampang juga kok caranya. Hidup sehat! Makan teratur, minum dan istirahat yang cukup serta vitamin juga jangan lupa. Biar kekebalan tubuhnya kita tetap terjaga. Oke,deh.. Saya akhiri pembahasan tentang flu kali ini. Karena sekarang, disini saya akan membahas mengenai parenting in Al Qur`an and Hadits. Langsung aja yuukk…

Anak Sebagai Investasi atau Aset Bagi Para Orangtua (4)

Minggu ini, adalah minggu terakhir saya membahas tentang posisi anak bagi para orangtua. Berarti, sekarang adalah bahasan mengenai posisi yang keempat. Yaitu Anak Sebagai Investasi atau Aset Bagi Para Orangtuanya. Investasi. Kalo` menurut kamus bahasa Indonesia nih,,

in.ves.ta.si :[n] penanaman uang atau modal dl suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keun-tungan (Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/investasi/mirip#ixzz2AfoVsBLj)

Sedangkan kata aset, menurut kamus bahasa Indonesia adalah…

Aset :[n] (1) sesuatu yg mempunyai nilai tukar; (2) modal; kekayaan: — perusahaan; gerakan rakyat yg memerdekakan bangsa merupakan – nasional (Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/aset#ixzz2Afpv2FS1)

Naahh,, kalo` kata investasi dan aset yang akan kita pakai hari ini lebih kepada modal atau kekayaan yang mempunyai nilai tukar. Loh? Tambah bingung kan kalian? Bagus kalo` begitu. Itu tandanya temen-temen mulai mikir. Hhehehe… 😀

Sebelum saya melanjutkan pembahasan kali ini, saya akan mengutip sebuah hadits riwayat Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’i dan Ahmad yang bunyinya,

Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang meninggal dunia akan terputus amalnya kecuali tiga perkara: Shodaqoh jariyah (yang bertahan lama), atau ilmu yang bermanfaat sepeninggalnya, atau anak sholih yang mendo’akannya.”

Nah. Nah. Apaaa coba hubungannya aset sama hadits yang satu ini? Jelas ada doong.. Yuk marii kita bahas. Semua manusia nantinya akan menghadapi kematian. Dan setelah kematian nanti, tidak ada gunanya seluruh yang dimiliki di dunia kecuali tiga hal menurut Hadits di atas. Yaitu, shodaqoh jariyah (yang bertahan lama) seperti wakaf masjid, sekolah, dan sebagainya. Kemudian ilmu yang bermanfaat bagi orang lain, dan yang terakhir adalah doa anak yang sholih. Naahh, yang terakhir itulah yang saya maksudkan.

Anak adalah aset atau investasi untuk dunia dan akhirat. Tapi akan menjadi investasi yang menguntungkan atau merugikan, itu tergantung pada orangtua. Orangtua yang berhasil mendidik dan membimbing anaknya dengan baik di dunia, pastinya nanti akan menjadi modal atau tambahan pahala di akhirat bagi orangtuanya dan setidaknya orangtua mendapatkan materi yang bisa membantu kelangsungan hidup orangtua di hari tua dari anak-anaknya yang telah sukses. Tapi kalo` sebaliknya, ya akan merugikan orangtuanya. Mungkin malah menjadi beban orangtuanya. Seperti misalnya anaknya yang sudah berada di usia mandiri, tapi masih saja bergantung pada materi orangtua. Kalo` gitu, bagaimana dengan di akhirat nantinya? Ya sama saja. Anak tersebut akan merugikan orangtua dengan menambah dosa bagi orangtuanya di akhirat serta orangtua tidak mendapatkan do`a dari anaknya yang di dunia. Karena mungkin anak belum paham kewajibannya untuk selalu mendo`akan orangtuanya atau bahkan anak tidak mau berdo`a untuk orang tuanya. Na`udzubillah..

Mungkin dari sinilah kalimat “Banyak anak banyak rejeki” berasal. Bisa rejeki di dunia dan rejeki di akhirat. Itu juga mungkin alasan orangtua saya memiliki enam orang anak. Ini niihh keenam anaknya plus cucu dan menantunya… (narsis dikitlaahh. hhehehe.. :D)

Disini saya juga memohon do`a agar saya dan saudara-saudara perempuan saya yang lainnya bisa bermanfaat bagi orangtua kami di akhirat kelak. Seperti kata Rasulullah dalam haditsnya.

Auf bin Malik Ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“Barangsiapa memiliki tiga orang anak perempuan yang dinafkahinya dengan baik sampai mereka menikah atau meninggal dunia, maka anak-anak itu menjadi tabir baginya (para orangtua) dari neraka.” (HR. Baihaqi)

Okkeeee…. Sekian dari saya untuk keempat Posisi Anak Bagi Para Orangtua. Semoga kita semua bisa sama-sama belajar dan mengambil manfaat. The Last, Happy Reading and Let’s Learn together. 🙂

Still and Always Learn, @Q_Qee