Saat Calon Khalifah atau Pemimpin Datang

Bismillahirrohmannirrohim. Assalamu`alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh…

Bagaimana kabar temen-temen hari ini? Sehatkah? Senangkah? Bahagiakah? Hhmm… Sebenernya yaa.. Kalo` soal bahagia itu hal yang mudah. Cukup kita melihat ke kaca, kemudian kita tersenyum, itu sudah bisa membuat kita bahagia seketika. Gak percaya? Nniihh.. saya kasih penjelasannya sedikit. Pada saat kita tersenyum, ada hormon endorphin, pemati rasa alamiah dan serotonin yang dapat mengendalikan rasa sakit yang kemudian membuat perasaan atau mood kita membaik. Nah! Itu dia! Gampang toohh… Sekarang, mari kita tersenyum nyengirr 😀

Tapi, bahagia itu juga bisa datang disaat kita mendapatkan sesuatu yang kita suka. Atau sesuatu yang kita tunggu-tunggu. Contohnya niihh.. “a baby”. Hhehehe… Mana ada sih sepasang suami istri yang gak suka kalo` ditengah-tengah mereka? Hhmm.. saya yakin gak ada. Kalo` pun ada, ketidakbahagiaan itu muncul bukan karena datangnya bayi tersebut, tapi karena kondisi yang kurang saat datangnya bayi tersebut di tengah-tengah mereka. Suami istri yang awalnya dengan terpaksa menikahpun pasti seneng kalo` akhirnya mereka memiliki seorang bayi. Ya kan? Bahkan seorang bayi itu bisa membuat mertua yang tadinya tidak menyetuji anak mereka menikah akhirnya luluh juga dengan melihat senyum dari cucunya. Lharr!! Kalo` yang terakhir ini saya melihat langsung pengalaman di lapangannya. Hhehehee 😀

Nahh, kebetulan banget. Pas sama tema minggu ini. Ahahahahaa… Dipas-pasin aja niihh :p . Kali ini saya akan bahas mengenai parenting Islam tentang kelahiran seorang bayi. Ada beberapa yang sebaiknya memang dilakukan ketika melahirkan seorang bayi. Apa aja itu? Yuukk marrii… Kita bahass…

kelahiran bayi

Biar lebih gampangnya, saya buat ilustrasi deh ya… Jadi, ada seorang bumil (ibu hamil) yang bernama Bunda Rosi yang sepertinya sudah akan melahirkan. Akhirnya, dibawalah si bumil ini oleh suaminya yang bernama Pak Joko ke tempat bersalin. Ya… misalnya ke bidan deh.. Yang murah meriah.. Hehehhe. Setelah Pak Joko mempersiapkan ini itu, akhirnya mereka berdua berangkat. Nah, sampai di tempat bidan, Bunda Rosi ternyata sudah waktunya melahirkan.

Melihat istrinya yang berjuang untuk melahirkan buah hati mereka, Pak Joko tiba-tiba teringat sebuah kisah Rasulullah SAW yang menyuruh Ummu Salamah dan Zainab binti Jahsy untuk membacakan beberapa ayat Al Qur`an, dan salah satunya adalah ayat kursi saat Fatimah sedang melahirkan cucu Rasulullah SAW. Akhirnya Pak Joko pun membacakan ayat kursi untuk sang istri.

Selang beberapa saat, alhamdulillah bayinya terlahir (oweekk…oweeekk… hhwwaaaa). Dengan perasaan haru campur seneng, campur-campur gak karuan, Pak Joko segera mengumandangkan adzan di telinga kanan dan iqomah di telinga kiri si bayi. Seperti yang dilakukan Rasulullah SAW melalui penuturan Abu Rafi` Ra seperti ini,

“Aku melihat Rasulullah SAW memperdengarkan adzan pada telinga Hasan bin Ali ketika dilahirkan oleh Fatimah, putri Rasulullah SAW.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Saking senengnya, seperti kebanyakan ayahbunda sekarang niihh… Pak Joko langsung memfoto si bayi yang digendong oleh bundanya dan memasang foto tersebut di BBMnya. Dengan status “Alhamdulillah, telah lahir anak kami dengan selamat dan sehat”. Heheheh…Banyak banget kan ayahbunda sekarang yang ngelakuin hal itu. Tapi ternyata, itu memang sesuai dengan tuntunan dari firman Allah SWT tentang kisah Nabi Ibrahim yaitu mengabarkan kabar gembira kepada sesama yang bunyinya :

“Dan istrinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum. Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari Ishaq (akan lahir putranya) Ya`qub. “ (Q.S. Hud : 71)

Setelah Pak Joko memasang foto BBM yang baru, dengan perasaan yang masih sangat bahagia, ia mengambil sebuah kurma yang sudah dibawanya dari rumah. Ternyata Pak Joko akan mentahnik bayinya. Laahh? Tahnik apaan hayooo? Tahnik adalah memasukkan kurma yang sudah dikunyah atau dihaluskan terlebih dahulu ke dalam mulut si bayi tersebut. Ini sesuai dengan yang sudah dilakukan Rasulullah SAW dan ternyata memang secara kedokteran, hal itu dianjurkan. Karena saat bayi baru terlahir, ada kecenderungan terancam bahaya kematian jika terjadi salah satu dari dua keadaan pada diri mereka. Yaitu jika kekurangan kadar gula pada tubuh mereka atau jika dalam cuaca dingin, derajat panas tubuh mereka menurun. Naahh.. semakin yakin kan bahwa semua yang Rasulullah lakukan itu sangat bermanfaat bagi kita dan memang sangat terbukti kebenarannya.

Dannn… untuk kelanjutan kisah Pak Joko dan Bunda Rosi, kita lanjutkan minggu depan ya… Biar gak terlalu panjang artikelnya.. Okeee, semoga informasi yang sedikit ini bisa bermanfaat buat temen-temen semua. See you.. Last, Happy Reading and Let’s Learn Together. 😀

Still And Always Learn, @Q_Qee

Satu respons untuk “Saat Calon Khalifah atau Pemimpin Datang

Tinggalkan komentar